Bertanam Mentimun di Pekarangan Rumah

 



Buah Mentimun memiliki nama latinnya Cucumis sativus merupakan tanaman sayuran buah yang paling banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat.  Tanaman sayuran buah biasanya selalu banyak tersedia sebagai  pendamping yang setia mendampingi masakan yang lain baik sebagai sayuran yang dimasak sebagai sayur, maupun disajikan sebagai lalapan pendamping lauk pauk seperti ayam goreng, ikan goreng atau yang lainnya juga sambal pedas sebagai temannya, bahkan mentimun bisa juga disajikan sebagai penyegar pelepas dahaga jika disajikan sebagai minuman segar.

Tanaman Mentimun sebagai tanaman sayuran buah selalu ada dan hadir di setiap daerah karena memang sayuran ini banyak dibudidayakan dimasyarakat, sayuran ini dibudidayakan sebagai komoditi sayuran yang berorientasi bisnis maupun sekedar dibudidayakan secukupnya oleh masyarakat dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sayur keluarga yang ditanam di pekarangan rumah dengan lahan yang terbatas.  Karena memang tanaman sayuran buah ini cukup mudah dibudidayakan.  Mentimun sangat cocok dibudidayakan di tanah ringan, baik di daerah panas maupun di daerah pegunungan berhawa dingin.

 Jenis-jenis Mentimun

Terdapat beberapa jenis mentimun yang dikenal masyarakat, adalah sebagai berikut :

Mentimun Biasa

Ciri dari mentimun ini adalah memiliki warna kulit putih kehijauan dan dagingnya lunak serta memilii panjang buah sampai dengan 15 cm.

Mentimun Krai

Mentimun krai memiliki ciri warna hijau tua dan bergaris-garis putih serta buahnya agak kecil.

Mentimun Bonteng Suri

Ciri mentimun bonteng suri adalah memiliki buah yang besar dengan daging yang harum, mentimun ini lebih terkenal sebagai Timun Suri yang banyak dipasarkan menjelang bulan puasa, dan sering digunakan sebagi campuran sop buah atau es buah.





 Syarat Tumbuh

Mentimun termasuk jenis tanaman yang memiliki daya adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya serta tidak memerlukan perawatan yang khusus. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar liat rendah. Mentimun juga membutuhkan iklim kering, sinar matahari cukup dengan temperatur berkisar antara 21,1°-26,7°C. Namun, tanaman mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi karena dapat menyebabkan bunga berguguran sehingga gagal membentuk buah.

 Cara Budidaya Mentimun


Benih

Benih merupakan salah satu faktor penting budidaya tanaman karena mempengaruhi produktivitas tanaman. Jenis benih mentimun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu benih mentimun hibrida dan non hibrida komersial. Benih mentimun yang baik ditandai dengan kulit biji mengkilap, tidak berbintik, bernas dan daya kecambahnya lebih dari 75%. Namun, benih hibrida kurang baik karena karena bijinya tidak dapat ditanam kembali oleh petani.

 Persiapan Lahan

Tanah diolah dengan dibajak atau dicangkul buat guludan dengan tinggi 50 cm, lebar 120 cm, jarak antar guludan 40 cm. Pemakaian mulsa plastik disarankan untuk mendapat hasil yang lebih baik. Pupuk dasar diberikan 4 - 7 hari sebelum tanam, yaitu SP - 36 20 g/tan. Dan ZK plus 10 g/ tanaman.

 Penanaman

Waktu penanaman mentimun yang paling baik adalah akhir musim hujan atau saat musim kemarau dengan langsung menanam benihnya.Pembuatan lubang tanam dua baris  60 x 40 cm, lubang pupuk dapat ditugal 5 cm disamping lubang tanam.Benih ditanam sedalam 1 cm, 2 benih perlubang tanam.Benih ditutup dengan abu jerami pada musim kemarau dan pada musim hujan dengan abu ditambah pupuk kandang.Penyulaman dilakukan secepatnya agar pertumbuhan tanaman seragam.

 Pemeliharaan

Pengairan.

     Usahakan tanah dalam kondisi lembab, lahan yang kekeringan menyebabkan tanaman stres dan buah pahit, pengairan dilakukan 1 x seminggu.

 Pemasangan lanjaran atau lurus diupayakan saat tanaman berumur 2 minggu, selanjutnya disiapkan tali rapia 2 tingkat dengan jarak 30 cm.

 Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama

Oteng-oteng atau Kutu Kuya 

Ulat Tanah 

Lalat buah 

Kutu daun 

Pengendalian hama lebih efektif dengan obat Pertanian insektisida yang direkomendasikan oleh Penyuluh Pertanian sesuai serangan terhadap tanaman

Penyakit

Busuk daun (Downy mildew)

       Penyebab: Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan berembun atau berkabut.

        Gejala: daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk.

Penyakit tepung (Powdery mildew )

       Penyebab: Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi.

        Gejala: permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering.

 Antraknose

       Penyebab: cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.

 Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu.

Bercak daun bersudut

       Penyebab: cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan.

        Gejala: daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang.

 Virus

       Penyebab: Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.

        Gejala: daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil.

        Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.

 Kudis (Scab)

       Penyebab: cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda.

       Gejala: ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.

        Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 Busuk buah

       Penyebab: cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan.

 Penanganan Panen dan Pascapanen

Merupakan saat yang dinanti-nantikan petani karena saat itulah mereka akan menikmati hasil jerih payahnya Mentimun sudah mulai dapat dipanen jika (a) buah mentimun berumur 32-35 HST. Buah mentimun lokal untuk sayuran, asinan atau acar dipanen 42 hari setelah tanam sedangkan mentimum suri dipanen setelah matang. 

Tujuan kegiatan ini adalah agar mentimun yang telah dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan sehingga mentimun sampai ke konsumen tetap baik. Diantaranya penyortiran buah mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang baik. Selanjutnya buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan.

Komentar

Posting Komentar